Jumat, 30 Januari 2015

Souvenir Unik dari Eceng Gondok di Samosir



BAB I PENDAHULUAN


1.1.    Latar Belakang Masalah
Dari kegiatan pariwisata dan aktivitas masyarakat setempat serta peran pemerintah terhadap wisatawan yang berkunjung ke Samosir yang belum maksimal, maka penulis memilih judul ”Souvenir Unik dari Eceng Gondok di Samosir“ dengan alasan karena penulis melihat masih banyak masyarakat lokal yang belum bisa memanfaatkan eceng gondok sebagai suatu yang bermanfaat, serta kurang pedulinya masyarakat terhadap wisatawan, seperti memberikan informasi yang tidak tepat apabila ada wisatawan yang membutuhkan informasi.
Selain itu, pemerintah setempat belum merealisasikan visi dan misi kabupaten Samosir sebagai negri indah kepingan surga. Untuk itu, penulis berharap melalui program pemerintah dengan memanfaatkan eceng gondok, bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat, pemerintah, terkhusus kepada wisatawan yang berkunjung.
1.2.        Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Apa latar belakang pemerintah memberi ketrampilan kepada masyarakat dengan memanfaatkan eceng gondok.
 Manfaat eceng gondok sebagai keterampilan bagi masyarakat Samosir. Bagaimana tingkat ekonomi masyarakat setelah diberikan keterampilan memanfaatkan eceng gondok.
Bagaimana aktivitas masyarakat setempat dan pemerintah terhadap masyarakat pendatang atau wisatawan yang berkunjung ke Samosir.

1.3.        Tujuan Penelitian
Makalah ini selain untuk penyelesaian tugas kuliah juga bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah kabupaten Samosir terhadap pariwisata dikawasan Samosir. Untuk mengetahui apa latar belakang budaya memakai tas dari eceng gondok. Untuk mengetahui seberapa besar dampak positif dari keterampilan dengan memanfaatkan eceng gondok, dimana diketaahui bahwa eceng gondok tersebut merupakan parasit bagi Danau Toba.
1.4.    Metode Penelitian
Dalam makalah ini, metode penelitian yang digunakan adalah :
·         Deskriptif
·         Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet serta buku panduan dari perpustakaan yang berhubungan dengan sosiologi dan pariwisata.









BAB II PEMBAHASAN

2.1.       Latar  Belakang  Masyarakat  Memakai Tas dari Eceng Gondok.
Samosir dikenal dengan sebutan “negri indah kepingan surga”. Tetapi sebutan tersebut tidak sebanding dengan kenyataannya akibat dari belum adanya sadar wisata serta kurangnya kepedulian dari penduduk Samosir, misalnya dilihat dari semakin berkembangnya tanaman eceng gondok di perairan Danau Toba. Mereka tidak membersihkan eceng gondok tersebut dari Danau Toba.
Selain faktor dari masyarakat, pemerintah juga belum merealisasikan Samosir sebagai negri indah kepingan surga dilihat dari sarana dan prasarananya. Misalnya tempat-tempat wisata di Samosir belum semua dijamah oleh pemerintah dengan baik, jalan menuju tempat-tempat wisatanya juga belum memadai. Selain itu, promosi di dalam maupun keluar negeri kurang dilaksanakan dengan baik.
Eceng gondok sebagai faktor utama yang menjadikan objek wisata Danau Toba tidak lagi bersih, hal tersebut mendorong pemerintah untuk memberikan keterampilan menganyam eceng gondok. Pemerintah Samosir terus berupaya untuk membersihkan eceng gondok ini supaya wisatawan mancanegara maupun lokal bisa betah menikmati keindahan alam Samosir, terutama Danau Toba dan menghabiskan waktunya disana.
Dari permasalahan tersebut maka pemerintah setempat memprogramkan suatu prakarya atau kerajinan tangan yang menghasilkan cenderamata yang unik yang berbahan baku dari eceng gondok, yang awalnya merupakan faktor yang merusak perairan Danau Toba.
2.2.       Manfaat Eceng Gondok Sebagai Keterampilan bagi Masyarakat
Awalnya, eceng gondok merupakan tumbuhan atau sampah yang merusak perairan Danau Toba, karena ia tumbuh mengapung di perairan sehingga mengurangi keindahan panorama alam Samosir terutama panorama Danau Toba.
Namun dari program pemerintah memberi keterampilan kepada masyarakat dengan memanfaatkan eceng gondok ternyata sangat direspon oleh banyak pihak terutama masyarakat setempat. Bahkan siswa-siswi juga ikut serta dalam program ini. Mereka menciptakan hal-hal unik dari pemanfaatan eceng gondok, seperti anyaman tas sekolah, topi, sendal, keranjang,tikar dan sejenisnya yang berbahan baku dari eceng gondok. Dari hasil prakarya eceng gondok ini, siswa-siswi menggunakan tas sekolah yang berbahan baku dari eceng gondok. Sedangkan hasil kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat lokal, dijual sebagai cenderamata kepada wisatawan yang mengunjungi Samosir.
Prakarya yang bisa dibilang sederhana namun unik ini ternyata sangat banyak memberi manfaat. Selain memberikan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, ketrampilan atau prakarya ini juga membantu perekonomian masyarakat Samosir. Serta membantu mendukung pelestarian Danau Toba sejalan dengan visi Samosir sebagai daerah tujuan wisata lingkungan yang inovatif, serta kalimat samosir negri indah kepingan surga inipun benar-benar sesuai dengan kenyataannya.
Tidak hanya sebagai prakarya, ternyata eceng gondok juga dimanfaatkan sebagai pupuk di kebun strawberry agrowisata Lumbanjulu. Jadi para petani strawberry tidak lagi menggunakan pupuk berbahan kimia, yang lama kelamaan akan merusak tanah. Pupuk dari eceng gondok ini selain ramah lingkungan ternyata hasil panen strawberry dengan memakai pupuk dari eceng gondok ini tidak jauh beda rasanya dengan menggunakan pupuk dari bahan kimia.

2.3.       Tingkat Ekonomi Masyarakat Setelah diberikan Prakarya Berbahan Baku dari Eceng Gondok
Prakarya dengan bahan baku eceng gondok ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, namun dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat yang melakukan kerajinan tersebut. Karena  hasil prakarya ini dapat dijual mulai harga 50.000 sampai 6.000.000 tergantung tingkat kesulitan dan lama kerjanya. Dengan demikian hasil dari prakarya tersebut cukup membantu perekonomian masyarakat lokal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Jadi, program ini perlu ditingkatkan terkhusus di Samosir, selain untuk memberi ketrampilan dan pengetahuan terhadap masyarakat, juga terciptanya pelestarian Danau Toba yang bersih supaya wisatawan semakin banyak berkunjung ke Samosir. Karena semakin banyak wisatawan yang berkunjung itu artinya menambah devisa pemerintah juga, baik daerah maupun pusat. Selain itu, jika wisatawan semakin banyak berkunjung berarti Samosir terealisasi dengan baik.

2.4.       Aktivitas Lain Masyarakat Setempat dan Pemerintah Terhadap Wisatawan yang  Berkunjung.
Untuk mewujudkan visi dan misi Samosir, banyak aktivitas-aktivitas yang diprogramkan pemerintah yang didukung oleh penduduk lokal di Samosir. Misalnya dengan memanfaatkan eceng gondok sebagai souvenir khas Samosir, mensosialisasikan budaya Batak  atau tor-tor yang dikreasikan kepada seluruh siswa-siswi di Kabupaten Samosir. Dengan demikian kelak mereka juga mempromosikan objek wisata di Samosir.
Selain itu, pemerintah telah mengupayakan sarana dan prasarana ke objek-objek wisata Samosir yang akan dikunjungi oleh wisatawan. Serta membangun berbagai tempat-tempat penginapan, seperti hotel, motel,dan sejenisnya,serta berbagai restoran dengan menyajikan makanan khas Samosir. Tidak hanya itu, pemerintah beserta masyarakat yang bersangkutan juga berusa mengksplor Samosir melalui peningkatan promosi.




BAB III PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa pemerintah perlu didukung oleh masyarakat untuk mewujudkan program pemerintah untuk menciptakan daerah tersebut menjadi daerah wisata yang dikunjungi oleh banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan demikian akan menambah devisa bagi pemerintah daerah maupun pusat serta memperbaiki perekonomian masyarakat apabila masyarakat ikut ambil bagian untuk berpartisipasi didalamnya.
3.2.        Saran
Melalui karya ilmiah ini penulis mengharapkan supaya masyarakat bersama pemerintah tetap menjalankan program prakarya menciptakan souvenir dengan memanfaatkan eceng gondok ini. Serta membuat program lain untuk mewujudkan Samosir sebagai tempat wisata yang layak. Penulis juga berharap adanya sadar wisata dari masyarakat lokal, dan lebih aktif dalam mencegah terjadinya pencemaran Danau Toba dan tempat wisata lainnya di Samosir.
Selain itu, tempat-tempat yang masih dikelola oleh pihak swasta, ada baiknya pemerintah juga turut campur tangan di dalamnya. Untuk meningkatkan kualitas Samosir sebagai negeri indah kepingan surga.
Serta sarana dan prasarana menuju ketempat destinasi wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan, perlu diperbaiki dan dilengkapi supaya wisatawan bisa lebih betah tinggal di Samosir. Dan promosi wisata Samosir perlu ditingkatkan, baik promosi dari mulut ke mulut, majalah, iklan, dan sebagainya sehingga membantu wisatawan yang akan berkunjung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar