BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dewasa
ini penggunaan parfum tidak hanya
berperan dalam memberi wangi bagi seseorang tetapi juga mempengaruhi watak dan
perilaku seseorang.Ada banyak alasan mengapa seseorang menggunakan parfum,dan faktor-faktor
penyebabnya itu juga yang dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang.
Parfum adalah produk yang sudah tidak asing lagi
dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi saat ini aroma parfum yang ditawarkan
sudah semakin beragam, baik yang dikhususkan untuk pria, wanita, ataupun untuk
keduanya. Kata parfum sendiri berasal dari bahasa latin “per fumum” yang
berarti melalui asap. Riwayat parfum telah ada sejak zaman Mesopotamia kuno
sekitar lebih dari 4000 tahun yang lalu. Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan
tanaman herbal, rempah-rempah dan bunga dan dicampurkan bersama untuk membuat
wewangian. Selanjutnya pada pertengahan abad ke-15 parfum mulai dicampur minyak
dan alkohol. Meskipun demikian, parfum baru mengalami kemajuan pesat pada abad
ke-18 dengan munculnya beragam aroma wewangian dan botol yang indah (Wikipedia,
2011).
1.2 Rumusan Masalah
Masalah
yang aka dibahas adalah sebagai berikut:
a)
Bagaimana sejarah penggunaan parfum?
b)
Apa yang dimaksud dengan parfum?
c)
Apa sajakah jenis-jenis parfum?
d)
Bagaimana pengaruh parfum terhadap penampilan seseorang?
e)
Bagaimana pengguna parfum menentukan pilihan dalam memilih parfum
dan apa saja yang menjadi pertimbangannya?
f)
Bagaimana hukum penggunaan parfum berdasarkan agama?
g)
Bagaimana pengaruh parfum terhadap kepribadian seseorang?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah
a.Tujuan Penulisan Makalah
Untuk memaparkan tujuan penggunaan parfume dan
pengaruh parfume terhadap kepribadian seseorang.
b.Manfaat Penulisan Makalah
Penulis dan pembaca dapat mengetahui dan mempelajari
kepribadiaan seseorang dari jenis parfum yang digunakan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Parfume
Kata 'Parfum' berasal dari kata latin parfume
artinya 'melalui asap'. Bila manusia mulai menyelidiki dan membuat parfum,
tidak diketahui dengan jelas. Sejarah hanya mencatat sekitar 5000 tahun yang
lalu, para penganut animisme dan pemeluk berbagai kepercayaan kuno lainnya,
sudah biasa menyajikan korban persembahan kepada para dewa melalui pembakaran.
Ini dapat dimengerti karena para dewa yang tidak berwujud, tentu lebih mudah
menerima korban persembahan dalam bentuknya yang tidak berwujud pula. Melalui
pembakaran, korban persembahan akan berubah menjadi asap. Dan melalui asap
itulah, persembahan dapat langsung melambung tinggi menuju sasaran.
Dengan
berkembangnya rasa estetika, manusia juga mulai berusaha agar asap persembahan
juga berbau harum. Hal itu dirasakkan akan lebih sesuai dengan kedudukan para
dewa pujaannya. Maka bahan bakar dari kayu-kayuan dan bunga-bungaan yang
menimbulkan aroma harum, mulai banyak digunakan. Mungkin pada saat yang sama
itu pula, mulai dilakukan usaha secara sadar untuk membuat parfum, sehingga
dapat menghasilkan parfum seperti adanya sekarang.
Di
Mesir purba, pembuatan parfum ditangani para pendeta istana pharaoh yang juga
bertugas selaku dokter raja. Dalam usaha menemukan ramuan obat-obatan pengawet
mumi raja, para pendeta berhasil membuat parfum. Parfum digunakan untuk
membasahi kain pembalut mumi. Ketika Lord Carnarvon dari inggris dalam tahun
1922 menggali makam Raja Tuthankhamon di 'Lembah para Raja', parfum yang
diperkirakan dibuat pada tahun 1350 sebelum Masehi - Jadi sudah berusia sekitar
33 abad – ternyata masih dalam keadaan baik dan berbau harum.
Ada sebuah kota kecil di wilayah selatan Provence disebut Grasse
Prancis. Ini adalah dimana suatu revolusi dalam industri parfum dimulai. Grasse
telah menjadi penyedia global terbesar bahan baku untuk industri parfum.
Berikut adalah cara mereka melakukannya.Setiap tahun pada Mei, rakyat Grasse
panen mereka "tanaman". Anda bisa melihat puluhan orang di ladang,
hati-hati tangan-memetik bunga-bunga merah muda pucat centifolia Rosa, atau
Rose Mei, ketika ia datang untuk dikenal. Kelopak mereka yang paling dicari
setelah bahan dalam pembuatan parfum juga. Tapi kelopak banyak diperlukan untuk
menghasilkan sejumlah kecil parfum. Hanya untuk menghasilkan satu kilogram naik
mutlak, yang adalah apa yang mereka sebut berkonsentrasi terbuat dari kelopak
bunga yang tipis, mereka membutuhkan 300.000 Roses Mei.Proses pembuatan
meningkat mutlak mengambil beberapa waktu, penggunaan pelarut untuk ekstraksi
jangka panjang. Hasil dari proses ini adalah, lilin berwarna darah zat yang,
ketika diobati dengan alkohol dan suling, meninggalkan mawar kuning pucat
mutlak. Karena panjang dan elegan, bangkit mutlak sangat mahal - biaya lebih
dari $ 9,000 kg USD, dan sudah cukup untuk membuat seratus botol parfum
beberapa.
Ekstrak ini telah menjadi sangat populer di seluruh dunia.
Namun, negara-negara seperti Cina, India, Afrika Selatan dan Maroko,
menggunakan karya terbaik mereka dan peternakan besar, menghasilkan salinan
naik mutlak bahwa mereka menjual kepada produsen parfum dalam dunia, meremehkan
harga produk Grasse asli. ua parfum lain yang
dibuat dengan baik mawar mutlak Guerlain Shalimar itu, Chanel No 5. Ini adalah
pemimpin dalam otentik, parfum fashion tinggi, seperti parfum Perancis paling
mahal.
Selama empat
puluh tahun terakhir, industri parfum telah meledak. Untuk memberikan gambaran
bagaimana cepat tumbuh, pada tahun 1993, ada sekitar aroma baru diluncurkan
setiap minggu. Sekarang ada satu setiap hari, setiap perusahaan berusaha untuk
mencetak titik dalam persaingan mereka dengan biaya peluncuran,inovatif dan
glamor.
Selama paruh
kedua abad ke-20, ada banyak perubahan dalam gaya dan aroma dari parfum.
Sepertinya mereka berubah sesuai dengan gaya hidup dominan hari. Sebagai
contoh, tahun 70-an, bunga putih dan floriental (kombinasi bunga dan oriental)
adalah parfum populer. Kemudian pada 80 rasa kekuasaan mengambil alih. Dan
dalam 90 catatan ramah lingkungan, segar dan manis adalah preferensi Ozonic.
Sekarang, di milenium baru dalam kebebasan gaya tema.
Kita akan berbicara tentang beberapa pemimpin dalam perlombaan
untuk parfum, sebagai tahun-tahun berlalu. Salah satu yang pertama dalam
meluncurkan besar pada tahun 1970, ketika Yves Saint Laurent diperkenalkan di
Perancis. Tapi itu adalah AS yang benar-benar mulai ledakan peluncuran besar.
Perempuan lebih mandiri, dan membeli aroma memakai sepanjang hari, dan tidak
hanya untuk acara-acara malam. Mereka mulai menciptakan pakaian dari aroma,
dengan berbagai rasa, satu untuk setiap kesempatan.
Sebuah US meluncurkan pertama di 1973, ketika Revlon
memperkenalkan Charlie. Wanita menyukainya! Dan itu adalah awal dari pengaruh
Amerika yang kuat pada industri parfum. Semua desainer besar telah mengadopsi
sebuah wewangian yang sesuai dengan gaya mereka sendiri.Kemudian negara-negara
lain mengikuti contoh Amerika. Di Inggris, Mary Quant Havoc diperkenalkan pada
tahun 1974. Havoc adalah semprot wangi tubuh yang telah disesuaikan dengan
generasi muda yang tidak memiliki penghasilan yang jauh sekali pakai untuk
dibelanjakan pada parfum mahal. Itu juga ringan karena semprotan itu tersebar
di area yang luas. Dan jika mereka ingin, perempuan bisa semprotkan sedikit ke
udara, kemudian berjalan di dalamnya, memberikan cakupan penuh.Di
Inggris, parfum mulai digunakan secara meluas, setelah berakhirnya Perang
Salib. Para kesatria dalam Perang Salib membawa kembali ke negaranya aneka
kosmetika, termasuk parfum, yang diperoleh mereka dari istana para sultan Timur
Tengah, yang sudah maju dalam pembuatan kosmetika termasuk parfum.
Di
Perancis, parfum banyak digunakan sejak zaman Louis ke XIII. Setelah Revolusi
Perancis keadaannya menurun. Kemudian timbul kembali pada zaman Napoleon, yang
merupakan masa dimana kosmetika termasuk parfum, memperoleh peran penting dalam
kehidupan sosial. Permaisuri Joshepine misalnya, tercatat sebagai tokoh yang
sangat menaruh perhatian terhadap parfum.
Orang Yunani memiliki menjunjung tinggi bunga tertentu, termasuk
lili dan mawar. Jadi, sementara mirip dengan parfum yang dianggap yang terbaik.
Mereka menggunakan minyak seperti minyak zaitun dan minyak almond, untuk
menangkap aroma bunga. Ditambahkan ke bunga lili dan mawar adalah adas dan akar
iris. Orang Yunani suka berenang dengan minyak wangi, baik pria maupun wanita,
dan mereka digunakan pada semua bagian tubuh, baik sebelum dan sesudah mandi.
Praktek ini
tersebar luas di pemandian Romawi, di mana akan ada semua jenis botol dan botol
minyak wangi dalam segala bentuk dan ukuran. Bangsa Romawi mandi tiga kali
sehari, sehingga mereka perlu untuk menjaga banyak tangan. Mereka bahkan
memakai parfum pada anjing dan kuda. Dan pesta-pesta mereka, mereka menaruh
aroma sayap burung, dan membiarkan mereka terbang di sekitar ruangan,
melepaskan aroma seperti mereka pergi. Mereka juga memakai parfum pada furnitur
mereka. Para pelayan berbagai senyawa aromatik, juga. Itu cukup masyarakat
wangi!Parfum membuat jalan di seluruh dunia
Ada sedikit penurunan dalam penggunaan parfum selama waktu ketika agama Kristen mulai menyebar. Kristen pikir dia terlalu lunak. Dan kemudian ketika Kekaisaran Romawi jatuh, penggunaan parfum yang benar-benar menurun. Tetapi karena mereka tidak percaya dalam kekristenan, komunitas Islam tetap hidup penggunaan parfum.Dengan penuaan difokuskan pada rute perdagangan internasional dan terbuka, seni membuat parfum menyebar ke seluruh dunia yang dikenal. Hal ini telah menyebabkan kebangunan sekitar abad ke-12. Seperti beberapa negara yang terlibat dalam seni, berbagai aromatik ditemukan untuk membuat wewangian baru.
Ada sedikit penurunan dalam penggunaan parfum selama waktu ketika agama Kristen mulai menyebar. Kristen pikir dia terlalu lunak. Dan kemudian ketika Kekaisaran Romawi jatuh, penggunaan parfum yang benar-benar menurun. Tetapi karena mereka tidak percaya dalam kekristenan, komunitas Islam tetap hidup penggunaan parfum.Dengan penuaan difokuskan pada rute perdagangan internasional dan terbuka, seni membuat parfum menyebar ke seluruh dunia yang dikenal. Hal ini telah menyebabkan kebangunan sekitar abad ke-12. Seperti beberapa negara yang terlibat dalam seni, berbagai aromatik ditemukan untuk membuat wewangian baru.
Kepemilikan dan
penggunaan parfum telah menjadi simbol status, suatu tanda prestise. Hanya
mereka yang memiliki uang untuk cadangan mampu parfum mahal. Eropa kaya membeli
permen karet aromatik yang telah dikirim dari China. Mereka dengan jumlah besar
dari minyak wangi telah dihormati.
Orang-orang Arab telah memainkan peran penting dalam
perkembangan industri parfum. Dokter Arab / apotik bernama Ibnu Sina,
mengembangkan proses distilasi bahwa ekstrak minyak bunga. Bunga pertama, ia
mencoba proses nya adalah mawar. Sampai saat itu, parfum cair terbuat dari
campuran minyak dan tumbuhan dihancurkan atau kelopak, yang membuat parfum yang
sangat kuat. Proses Avicenna menghasilkan air tumbuh jauh lebih ringan, dan
dengan cepat menjadi sangat populer.Wewangian berkembang di Perancis pada abad ke-17, parfum dibuat di Perancis. Jadilah romantis
mereka, parfum adalah alami untuk menambahkan sentuhan sensual. Parfum Perancis
digunakan pada pakaian mereka, seperti sarung tangan berparfum. Mereka juga
menempatkan furnitur mereka untuk membuat kamar mereka bau harum.
Namun kemajuan besar
dalam wewangian datang di abad ke-18 dengan penciptaan cologne, yang merupakan
campuran rosemary, neroli, bergamot dan lemon. Penggunaan parfum cologne tidak
berhenti - Prancis digunakan dalam minuman mereka dalam makanan mereka sebagai
obat diambil secara lisan atau dengan suntikan, dan bahkan sebagai enema.Bagian
lain dari warisan parfum Perancis yang telah mengadopsi adalah seni Mesir kuno
pembuatan wadah parfum. Prancis membuat segala macam botol parfum mewah,
didorong oleh pembukaan pabrik kaca Baccarat pada 1765.
Ketika abad ke-19
berguling-guling, evolusi ilmu pengetahuan dan kimia telah membuka seluruh
dunia baru untuk industri parfum. Dan tidak ada daun Prancis untuk mencegah
mereka digunakan secara luas parfum, bahkan Revolusi Perancis. Bahkan, mereka
benar-benar digunakan untuk alasan untuk memperkenalkan aroma baru yang disebut
"Parfum ala Guillotine."
Ada sebuah kota kecil di wilayah selatan Provence disebut Grasse Prancis. Ini adalah dimana suatu revolusi dalam industri parfum dimulai. Grasse telah menjadi penyedia global terbesar bahan baku untuk industri parfum. Berikut adalah cara mereka melakukannya.
Ada sebuah kota kecil di wilayah selatan Provence disebut Grasse Prancis. Ini adalah dimana suatu revolusi dalam industri parfum dimulai. Grasse telah menjadi penyedia global terbesar bahan baku untuk industri parfum. Berikut adalah cara mereka melakukannya.
Salah satu wewangian pertama kali diluncurkan pada tahun 90-an
terbukti paling sukses. Dalam empat tahun diperkenalkan, Tresor, oleh Lancome,
telah menjadi salah satu dari lima parfum terlaris di Eropa. Lain parfum yang
menjadi hit di seluruh dunia adalah Amarige oleh Givenchy.
Sebagai dunia menyusut, lebih banyak negara
bergabung dengan industri parfum. Timur Tengah dan Asia Timur telah menciptakan
rasa banyak desainer besar, tetapi mereka juga datang dengan apa yang mereka
sebut "aku-Toos" atau ini telah membantu untuk memperluas
"copy-kucing parfum." pasar parfum untuk memasukkan mereka yang
memiliki anggaran kecil.Parfum saat ini untuk pria dan wanita.
Meskipun pasar
parfum untuk wanita adalah sebagian besar industri, wewangian pria telah
memasuki. Beberapa contoh hari ini di Cologne untuk pria Pi tersedia oleh
Givenchy, Hugo Boss Baldessarini, Kesenangan untuk Pria oleh Estee Lauder,
Lancome Manusia Keajaiban, Keabadian dan oleh Calvin Klein. Pria mode lebih
sadar hari ini, sebagaimana dibuktikan oleh peningkatan penggunaan kosmetik
untuk pria.
Yunani
mendapatkan parfum Mesir melalui perdagangan antara Pulau Kreta dan Mesir.
Setelah invasi Alexander Agung ke Mesir abad ke-3 SM, penggunaan parfum
melonjak. Meski butuh waktu lama, Yunani akhirnya bisa menciptakan parfum
sendiri. Bangsa Yunani dipercaya sebagai pembuat parfum cair pertama –wujudnya
jauh berbeda dari parfum masa kini. Yunani juga mengadopsi tradisi mandi mewah
dengan menggunakan parfum. Orang-orang Yunani terkenal boros menggunakan
parfum, biasanya sebelum dan sesudah mandi –sekalipun sempat ada larangan.
Sampai-sampai cendekiawan Theophrastus mencoba mendalami soal parfum. Dia
meneliti berbagai zat pembawa aroma, minyak esens, dan asal-usul tanaman,
hingga efek berbagai aroma terhadap suasana hati dan proses berpikir. Dia juga
menelisik bagaimana kita bisa merasakan sebuah aroma atau bebauan, dan mencatat
hubungan antara persepsi bau dan rasa.
Dengan berbagai pengembangan, bangsa Romawi
melanjutkan tradisi penggunaan dan
produksi parfum. Di pemandian umum ataupun acara pesta, parfum hampir selalu
menempati posisi sentral. Pemandian Kaisar Caracalla merupakan yang terkenal,
dengan ruangan khusus –bernama unctuarium– yang penuh rak berisi pot
salep dan beragam botol minyak wangi dan minyak esens. Orang-orang Romawi
memanjakan diri dengan menggunakan minyak wangi tiga kali sehari. Sempat meredup pascakeruntuhan Romawi
–terutama abad-abad awal ketika Kristen meluas; karena dalam pandangan mereka
penggunaan parfum merupakan sebuah kemewahan yang berlebih-lebihan– parfum
kembali marak pada masa kejayaan Islam. Yang paling spektakuler adalah penemuan
parfum ekstraksi oleh dokter sekaligus ahli kimia Ibnu Sina. Bila sebelumnya
parfum cair adalah campuran minyak dengan bubuk tetumbuhan, Ibnu Sina
membuatnya dengan menyuling minyak dan sari langsung dari bunganya. Dia kali
pertama mencobanya pada mawar. Tekniknya masih digunakan hingga kini.Penggunaan
parfum meluas seiring meningkatnya perdagangan internasional. Islam turut
menyebarluaskan parfum ketika menguasai Eropa dan Afrika Timur dan menjelajah
dunia Timur.
Di Eropa, Italia dan Prancis menjadi
pelopor industri parfum. Italia memulainya sekitar abad ke-16, ketika Venesia
jadi pusat perdagangan beragam getah dan kayu wangi. Mereka mendapatkan
komoditas itu dari Konstantinopel atau daerah-daerah di Timur: India dengan
akar wangi dan kayu manisnya; serta Nusantara dengan jahe, pala, kunyit, dan
cengkehnya. Karena permintaan meningkat, terutama dari kerajaan dan bangsawan,
banyak orang tertarik memproduksi parfum. Yang paling awal kemungkinan besar
biara Santa Maria Novella di Florence, dengan mendirikan laboratorium pabrik
parfum pada 1508. Keluarga Frangipani lalu mengikuti. Namun baru pada era
Mercutio Frangipani, cucu Frangipani, mereka memproduksi parfum cair.
Prancis mengikuti Italia pada abad
berikutnya. Mereka menggunakan parfum untuk badan dan pakaian, lalu furnitur
dan obat. Kebiasaan Catherine de Medici, ketika berkuasa, membuat penggunaan
parfum melonjak. Ke mana pun pergi, Catherine selalu membawa parfumnya, hasil
racikan Rene le Florentin yang berasal dari Italia. Catherine lalu
mendirikan laboratorium yang langsung terhubung dengan kediamannya melalui
jalur rahasia. Dia melakukannya untuk menjaga dan mengamankan rumus parfumnya.
Pabrik-pabrik parfum terus bermunculan sesudah itu. Dan di Grasse, revolusi
parfum terjadi pada sekira pertengahan abad ke-19. Ekstraksi dengan bahan
pelarut ditemukan. Dengan ekstraksi itu, ditambah alkohol dan penyulingan,
pembuatan parfum menjadi jauh lebih hemat.
Kemajuan besar dalam industri parfum
terjadi pada 1709 ketika imigran Italia di Cologne (Jerman) Giovanni Maria
Farina menciptakan eau du cologne –parfum yang terbuat dari beragam
wewangian minyak esen dan alkohol. Penggunaan alkohol dalam industri parfum pun
meningkat. Orang Prancis lalu mengembangkan eau du cologne, dengan
memasukkannya ke dalam makanan, minuman, atau obat.
Setelah
itu, parfum kian memasyarakat. Industrinya booming di berbagai tempat.
Varian parfum kian beragam. Segmentasinya pun meluas. Pada 1993, kira-kira ada
satu parfum yang diluncurkan tiap pekan. Ia kian menarik karena keberadaan
artis sebagai bintang iklan yang menggoda. Supermodel Heidi Klum, misalnya,
membintangi parfum mewah Shine yang dia keluarkan bersama Coty Inc. “Aku ingin
parfumku berbau sensual dan feminin, namun tetap mewah dan mahal. Karena ada
begitu banyak parfum di luar sana yang beraroma murah dan terlalu manis,”
ujarnya sebagaimana dirilis Femalefirst.
Parfum Heidi itu dibandrol 17 dolar
untuk yang 15 ml dan 28 untuk yang 30 ml. Tidak semua orang bisa memilikinya.
Sejak dulu parfum memang barang mewah. Hingga kini, citra itu terus
dipertahankan para produsen parfum macam Bijan, yang menjual 1 ons (28 gr)
parfumnya seharga 300 dolar, atau Joy yang menjual –aroma melati untuk
perempuan– 1 ons salah satu parfumnya dengan 230 dolar. Namun tak ada alasan
untuk tak wangi. Ada juga produsen yang membuat parfum murah. Di Indonesia,
bahkan muncul pengecer parfum isi ulang. Mereka menjual berbagai jenis parfum
dengan komposisi perbandingan alkohol dan biang minyak yang beragam. Di Indonesia sendiri, sejak dahulu
para wanita kita mempunyai kebiasaan memberikan asap “ratus” pada pakaiannya,
guna menimbulkan aroma harum anggun sewaktu dipakainya nanti. Dalam cerita
pewayangan juga disebutkan, keberhasilan Arjuna sebagai tokoh pujaan para
wanita bukan saja karena ketampanan dan kesaktiannya, melainkan juga karena
keharuman.
2.2 Pengertian Parfume
Parfum
atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif,
dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia,
obyek, atau ruangan. Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena
minyak esensial/murni (baik yang alami ataupun sintetis) mengandung konsentrat
tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan
kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut
juga menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara. Sejauh ini
pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah
etanol atau campuran etanol dan air.
Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan
cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau
lilin. Istilah Parfume, Eau de Perfume, Eau de Toilette, Eau de Cologne dan
After Shave dipakai berawal dari para industri/pembuat parfum/wewangian
yang menciptakan standar campuran untuk produknya Sebagian besar pengguna
produk fragrance atau wewangian tidak terlalu peduli dengan
apa yang telah mereka gunakan. Bagi mereka yang penting sebuah produk fragrance
atau wewangian bisa membuat tubuh mereka menjadi harum, termasuk saya yang
tidak begitu peduli dengan jenis fragrance atau wewangian yang saya gunakan.
Kita lebih sering mendengar kata parfum dan cologne.
Namun tidak banyak yang tau tentang arti
dari kata Parfume, Eau de Perfume, Eau de Toilette, Eau de Cologne dan After
Shave di botol maupun kemasan produk tersebut. Yang kita tau semua botol
bertuliskan kata-kata tersebut adalah berisi minyak wangi. Nah sekarang kita
bahas apa arti dari kata-kata tersebut, dan kenali fragrance atau
wewangian anda termasuk golongan yang mana.
Parfum adalah produk yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi saat ini aroma parfum yang ditawarkan sudah semakin beragam, baik yang
dikhususkan untuk pria, wanita, ataupun untuk keduanya. Kata parfum sendiri
berasal dari bahasa latin “per fumum” yang berarti melalui asap. Riwayat
parfum telah ada sejak zaman Mesopotamia kuno sekitar lebih dari 4000 tahun
yang lalu. Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan tanaman herbal,
rempah-rempah dan bunga dan dicampurkan bersama untuk membuat wewangian.
Selanjutnya pada pertengahan abad ke-15 parfum mulai dicampur minyak dan
alkohol. Meskipun demikian, parfum baru mengalami kemajuan pesat pada abad
ke-18 dengan munculnya beragam aroma wewangian dan botol yang indah (Wikipedia,
2011).
Dalam 20 tahun terakhir ini terdapat
peningkatan yang pesat pada jumlah produksi parfum (Albano, Goodelman, Kunes,
& O’Rourke 2010). Bahkan industri parfum diperkirakan dapat memperoleh
hasil penjualan tahunan sebesar 25-30 juta dollar (NYtimes, 2009). Hal tersebut
menunjukkan adanya kebutuhan masyarakat akan parfum yang semakin hari semakin
meningkat.
2.3 Jenis-Jenis
Parfume
Parfum adalah sesuatu sarana penampilan yang
cukup mahal. Namun penting dalam kehidupan kita sebagai wanita atau pria.
Karena itu, hendaknya bijaksanalah dalam memilih, membeli, menyimpan dan terutama
dalam menggunakannya.Memilih parfum baru bisa menjadi cukup rumit dengan begitu
banyak pilihan di pasar saat ini. Namun, dengan beberapa pedoman dasar yang
salah satunya adalah budget (anggaran), Anda dapat membeli parfum dengan aroma
dengan cerdas agar dapat memilih aroma baru yang sempurna dan sesuai dengan
kepribadian dan suasana hati. Wewangian yang tersedia dipasaran akan datang
dalam berbagai potensi, yang akan berpengaruh dengan biaya dan keharumannya
juga. Kuncinya adalah anda harus mengetahui seberapa kuat setiap jenis
wewangian sehingga Anda dapat memilih salah satu yang terbaik akan memenuhi
kebutuhan Anda.Semua wewangian dibuat dengan campuran antara minyak esensial
dan campuran (liquid, alkohol, absolut, atau dengan bahan campuran lainnya).
Pada
saat wewangian diterapkan (disemprotkan) pada tubuh Anda, maka campuran akan
menguap ke udara, sementara minyak esensial akan diserap ke dalam kulit Anda.
Perbedaan antar wewangian berada pada konsentrasi minyak esensial terhadap
campurannya. Ini berarti bahwa wewangian dengan konsentrasi yang minyak
essensial yang lebih tinggi akan berbau kuat, tahan lama, dan umumnya datang
dengan label harga yang lebih tinggi. Wewangian seperti ini biasanya dipilih
untuk acara-acara (moment) khusus. Di sisi lain, konsentrasi minyak essensial
yang lebih rendah akan menghasilkan produk yang lebih terjangkau dan cocok
untuk dipakai setiap hari, atau untuk melapis wewangian.
Menurut
konsentrasinya maka wewangian dapat digolongkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
1. Parfum
(straight perfume), jenis wewangian ini adalah yang paling ampuh karena dengan
penggunaan yang irit sudah cukup menghasilkan aroma yang cukup kuat, jenis
inipun berlabel harga tertinggi sehingga lebih tepat digunakan untuk
momen-momen tertentu saja.Parfum (straight perfume) setidaknya berisi 22% minyak
essensial (bibit minyak).Dan disarankan, isi minyak essensial tidak lebih dari
40% kapasitas botol atau denganperbandingan (1 : 1.5) 1 untuk minyak essensial
/ fragrance dan 1.5 untuk campuran. Adapun campuran dapat berupa liquid,
alkohol, absolut, atau dengan bahan campuran lainnya. Merupakan jenis wewangian
yang memiliki konsentrat paling tinggi dan paling halus diantara keempat
golongan lainnya. Parfum memiliki harga yang lebih mahal dan paling keras
aromanya karena kandungannya terdiri dari 20-40% konsentrat bahan wewangian.
Kandungan essencenya yang tinggi, cenderung original alias tanpa minyak
tambahan, menyebabkan parfum lebih tahan lama aromanya dan tidak cepat menguap.
Hanya dengan sedikit olesan (bukan disemprotkan) pada titik-titik tertentu,
misal dibelakang telinga, di leher dekat dagu dan dekat siku tangan, maka
aromanya bisa tahan sangat lama sampai 2-3 hari. Bahkan setelah terkena air
atau mandi, aromanya masih kuat tercium karena serasa mengalir dalam darah.
Biasanya dikemas dengan botol-botol eksklusif nan cantik agar terlihat elegan
dan keharumannya tersimpan lebih lama sesuai dengan harganya yang mahal.
2.
Eau de Parfum, jenis ini terkonsentrasi dari 15% – 22% minyak essensial. Dengan aroma yang cukup kuat dan cocok
untuk pemakaian sehari-hari. Jenis golongan ini memiliki wewangian yang
memiliki kadar alkohol sedikit, dengan konsentrat bahan wewangian sebanyak
8-16%. Sehingga wanginya akan cukup tahan lama hingga 4-6 jam. Jenis Eau de
Perfume sangat cocok untuk yang bekerja atau beraktifitas seharian. Aromanya
sama memikat seperti parfum, harganya juga lebih terjangkau.
3. Eau de Toilette,
jenis ini terkonsentrasi dengan komposisi 8% – 15% minyak essensial. Jenis
wewangian dengan aroma yang ringan, dengan waktu tahan lama 3-4 jam. Memiliki
kadar alkohol yang tinggi dengan konsentrat bahan wewangian berkisar 4-10%.
Wewangian ini pada umumnya hadir dalam bentuk spray. Harganya terjangkau untuk
anda yang memang ingin selalu tampil wangi. Jenis ini cocok digunakan untuk
segala suasana yang tidak membutuhkan waktu yang lama seperti pergi ke acara
pesta atau hanya untuk nongkrong di café atau bioskop. Wewangian ini dilaporkan
jarang menimbulkan alergi atau komplain lain.
4.
Eau de Cologne, jenis yang satu ini merupakan wewangian dengan konsentrasi
paling rendah yaitu dengan 4% minyak essensial. Meskipun dengan konsentrasi
yang lebih rendah daripada yang lain, anda dapat membuat aromanya lebih tahan
dengan sedikit layering, diantaranya dengan menggunakan body lotion sebelum
menggunakan Cologne. Merupakan jenis wewangian yang paling ringan, yang kita
kenal sebagai cologne yang sering dikenakan setelah berolahraga atau mengawali
hari. Botolnya sederhana, harganya murah dan terjangkau. Sayangnya, wewangian
ini tak bertahan lama dengan wangi yang hanya bertahan sekitar 2-3 jam.
Mengandung 2-4% konsentrat bahan wewangian dan kadar alkohol yang paling tinggi
dibanding keempat golongan lainnya. EDC dipasaran biasa dikenal sebagai Body
Mist, Body Spray atau Body Splash.
5.After
Shape (A/S),Jenis wewangian untuk pria dengan campuran konsentrasi minyak 3%
atau kurang, dan dapat bertahan kurang lebih 2-3 jam dan cukup umum dijumpai
pada berbagai merk perfume. Biasanya pada after shave mengandung balm atau aloe
(lidah buaya) yang digunakan untuk menenangkan pori-pori setelah bercukur bagi
para pria, dan kandungan alkoholnya juga berfungsi untuk menutup kembali
pori-pori.
Gambar 1 Jenis-Jenis Parfum
Tidak
masalah dengan jenis wewangian apapun yang Anda pilih, namun perlu diperhatikan
beberapa tips dalam memilih aroma wewangian untuk Anda. Pertama, carilah aroma
yang cocok dengan kepribadian dan suasana hati anda, karena aroma yang Anda
sukai adalah salah satu poin penting agar anda bisa menikmati parfum yang anda
gunakan. Cobalah parfum sebelum membelinya, untuk memastikan bahwa aroma
tersebut akan tercampur dengan dengan baik dengan unsur kimia tubuh Anda.
Hindari menggosok wewangian pada kulit karena akan menyebabkan rusaknya aroma.
Semakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan
aroma yang tahan lama tercipta. Bila akan membeli parfum cobalah semprotkan di
kulit yang dekat dengan urat nadi Anda, diamkan beberapa saat lalu ciumlah
aroma yang sudah bercampur dengan panas tubuh Anda. Dengan cara tersebut Anda
baru dapat memutuskan apakah wewangian tadi sesuai dengan selera dan
kepribadian Anda. Apapun wewangian dan aroma yang Anda pilih, sebaiknya jangan
semprotkan ke busana Anda, karena akan meninggalkan noda. Dan wewangian ini
bukan untuk baju tapi untuk tubuh.
Selain istilah-istilah di atas, ada juga beberapa istilah yang perlu anda
ketahui. Dalam botol lemasan wewangian kita sering juga dijumpai kata "pour
homme" yang merupakan bahasda perancis yang berarti untuk pria, atau
dalam bahasa inggris "ifor men." Sedangkan lawannya adalah
"pour femme" atau "for woman" untuk wanita.
Pemakaian fragrance atau wewangian sesuai dengan selera dan kesukaan
kita saat membeli dengan mencobanya terlebih dahulu. Setelah mengetahui
perbedaan kualitas fragrance atau wewangian, punya saya yang sering saya
gunakan termasuk Eau de Toilette, sesuai dengan kriterianya beraroma
ringan cocok untuk suasana santai dan harga terjangkau. Sekarang anda sudah
tahu apa bedanya, setelah ini kenali wewangian yang sudah anda punya termasuk
golongan yang mana, atau apakah anda ingin membeli parfum dengan harga mahal
dan wangi tahan lama atau anda membeli cologne tetapi harga murah dan
wangi tidak tahan lama.
Gambar 2 Jenis-jenis Parfum
2.4 Pengaruh
Parfume Terhadap Penampilan Seseorang
Jika
dengan kosmetika kita dapat mempercantik diri, maka meskipun merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari kosmetika, parfum tidak mengubah sedikitpun
wujud lahiriah kita. Kekuatan parfum
justru terletak kepada kemampuannya membangkitkan rangsangan-rangsangan
kejiwaan yang amat besar.Seperti halnya dengan irama musik, aroma dapat menimbulkan
hayalan dan imaginasi yang positif maupun yang negatif. Pada berbagai upacara
keagamaan aroma digunakan mengantar kita kealam pikiran yang demikian hening,
luhur, dan bagitu jauh meninggalkan hal-hal yang bersifat keduniawian.
Sebaliknya pada pesta-pesta Orgi yang dilakukan bangsa Romawi dalam memuja
Bacchus, Dewa Anggur, aroma justru digunakan untuk membantu merangsang gairah
seksual para pesertanya. Orgi adalah pesta pora yang melibatkan pesertanya
dalam hubungan seksual bebas. Pengaruh parfum dalam hubungan dengan rangsangan
seksual manusia memang telah lama disadari.
Di
zaman modern ini, para produsen parfum juga dengan pandainya memberi nama yang
cukup “mengarah” atas parfum hasil produksinya misalnya. Misalnya “Love Potion”
atau pembangkit cinta; “Tabu” atau terlarang, “Jovan Sex Appeal” atau daya
tarik seksual Jovan, dan sebagainya. Nama-nama yang mengandung konotasi gaib
penuh daya magis, juga banyak digunakan, seperti “Voodoo”, yaitu nama sebuah
upacara keagamaan di Haiti oleh penduduk berasal Afrika; “Vampira” atau hantu
penghisap darah manusia; “Magic” alias gaib, dan sebagainya. Salah satu dari
merk diatas, bahkan dapat dikatakan dapat membangkitkan naluri hewani yang
paling mendasar dari pemakainya.Bila dan Dimana Harus Dipakai Tidak terdapat
aturan baku tentang waktu penggunaan wewangian. Namun pada umumnya untuk pagi
dan siang hari dapat dipakai eau de toilette atau eau de cologne, yang memberi
aroma ringan dan menyegarkan.Sedang sore dan malam hari, baru menggunakan
parfum.Pemakaian wewangian lebih dikaitkan dengan pembagian waktu pagi, siang
dan sore; tanpa terikat kepada kesempatan apa wewangian itu digunakan.Letak
yang baik untuk mengenakan sedikit parfum, adalah disebelah dalam pergelangan
tangan; dipundak; dileher; dibelakang telinga; dicelah payudara; di lekukan
sebelah dalam siku lengan; dilekukan sebelah dalam lutut.Bagian-bagian tubuh
ini senantiasa lebih hangat oleh adanya pembuluh darah disitu dan kehangatan
ini membantu menyebarkan aroma parfum. Jangan mengenakan parfum langsung
dipakaian, karena akan menimbulkan noda yang sulit dihilangkan.
Pakailah parfum dalam jumlah yang sangat sedikit saja. Lebih baik
terlampau sedikit daripada berlebihan.Karena bau parfum yang mencolok tidak
saja dipandang kurang sopan, juga dapat menimbulkan kesan parfumnya “lebih
mahal” dari pada pemakainya.Pada umumnya aroma parfum hanya hanya bertahan
sekitar 5 jam. Maka bijaksana untuk membawanya dalam tas.Sehingga dapat
dilakukan pemakaian ulang, sewaktu dibutuhkan. Apa bila memiliki 3 atau 4 macam
merk, sebaiknya digunakan secara bergantian. Ini penting untuk mencegah
terjadinya fragrance fatique. Jangan memakai 2 atau lebih merk parfum sekaligus
pada saat bersamaan. Karena akan menimbulkan kekacauan aroma dengan kesan aroma
kepribadian.
2.5 Faktor Pertimbangan Konsumen dalam Memilih Parfum
Dalam 20 tahun terakhir ini terdapat peningkatan
yang pesat pada jumlah produksi parfum (Albano, Goodelman, Kunes, &
O’Rourke 2010). Bahkan industri parfum diperkirakan dapat memperoleh hasil
penjualan tahunan sebesar 25-30 juta dollar (NYtimes, 2009). Hal tersebut
menunjukkan adanya kebutuhan masyarakat akan parfum yang semakin hari semakin
meningkat.
Ada beberapa alasan mengapa konsumen menggunakan
parfum. Dari hasil penelitian Borgave & Chaudari (2010), konsumen merasa
lebih baik dan merasa lebih percaya diri setelah menggunakan parfum. Hasil
penelitian lainnya dari Borgave & Chaudari (2010), adalah konsumen menilai
wangi parfum berada di urutan pertama yang dipertimbangkan pada saat akan
membeli parfum. Urutan selanjutnya adalah merek, harga, dan kemasan parfum itu
sendiri.
Keputusan
membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak factor eksternal maupun internal
:
1.faktor-faktor eksternal, seperti
informasi pemasaran dan lingkungan sosial budaya.
2.faktor-faktor internal , misalnya motivasi, persepsi, pembelajaran,
kepribadian, sikap dan pengalaman. Pengambilan keputusan konsumen juga
dipengaruhi oleh situasi dimana proses dan perilaku beli terjadi. Situasi
komunikasi, situasi pembelian, situasi penggunaan dan situasi penyingkiran
produk, semuanya menentukan keputusan beli. Lingkungan fisik, lingkungan
sosial, waktu, tujuan pembelian, konsumsi dan suasana hati tidak dapat
diabaikan sebagai unsur-unsur yang sangat penting dalam keputusan membeli.
Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan
pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Perilaku
membeli merupakan salah satu contoh dari perilaku yang tampak (overt
behavior). Faktor penentu dari perilaku yang tampak adalah besarnya intensi
untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tersebut (Ajzen, 2005).
Menurut Schiffman (dalam Barata, 2007), intensi adalah hal yang berkaitan
dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku
tertentu. Ajzen (2005) mengemukakan bahwa intensi terdiri dari tiga aspek yaitu
sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol terhadap perilaku.
Menurut Ajzen (dalam Teo & Lee, 2010) hampir setiap perilaku manusia
didahului oleh adanya intensi untuk berperilaku. Sehingga, bisa ditarik kesimpulan
bahwa sebelum terbentuk perilaku membeli, maka didahului adanya dorongan untuk
membeli atau disebut sebagai intensi membeli.
Howard dan Sheth (dalam Tirtiroglu & Elbeck, 2008)
mendefenisikan intensi membeli sebagai kemungkinan seorang konsumen berencana
membeli produk tertentu pada jangka waktu tertentu dan hal itu terjadi setelah
konsumen menyimpan informasi yang relevan untuk menentukan keputusan membeli.
Intensi membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan
konsumen terhadap kualitas produk (Nugroho, 2009). Intensi membeli juga berguna
untuk melihat segmen pasar produk tertentu dan seberapa efektif promosi suatu
produk yang dilakukan terhadap individu yang berbeda. Banyak hasil penelitian
melaporkan adanya hubungan positif dan signifikan antara intensi membeli dan
perilaku membeli yang sebenarnya (Tirtiroglu & Elbeck, 2008).
Seperti halnya dalam pembelian produk lain,konsumen parfum juga memiliki
banyak pertimbangan khusus ketika membeli parfum,bahan-bahan pertimbangan
tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan
dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang
diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu
tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Biasanya
penggunaan kata harga berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang
menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa. Dalam ilmu ekonomi harga dapat dikaitkan dengan nilai jual atau
beli suatu produk barang atau jasa sekaligus sebagai variabel yang menentukan komparasi produk atau barang sejenis.Harga akan sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang pengguna parfum.
2.
Bau adalah zat
kimia yang tercampur di udara, umumnya dengan konsentrasi yang sangat
rendah, yang manusia terima dengan indera penciuman. Bau dapat berupa bau enak maupun tak enak.
Istilah wewangian atau aroma digunakan terutama pada industri
makanan dan kosmetik untuk menggambarkan bau enak, dan kadang
digunakan untuk merujuk pada parfum.
3.
Kemasan adalah produk yang meliputi seluruh
bentuk fisik wadah tersebut, misalnya desain, bentuk, warna, ukuran label dan
materi yang digunakan. Pengemasan merupakan teknologi pembungkusan atau
pewadahan suatu barang dengan kemasan yang sesuai agar dapat melindungi isi
(nilai keasliannya) selama penyimpanan, pengankutan dan lain-lain.Kemasan parfum sangat mempengaruhi harga dari parfum, oleh sebab
itu kemasan parfum menjadi bahan pertimbangan yang sangat penting dalam membeli
parfum.
Desain produk melibatkan beberapa
pertimbangan mulai dari melindungi isi, membuat isi produk mudah dipakai dan
mudah disimpan, sampai mengkomunikasikan kesan yang diinginkan suatu produk.
Desain kemasan juga berperan dalam semua proses periklanan, promosi, dan usaha
pemasaran yang bertanggung jawab untuk membentuk citra perusahaan. Tujuan utama
desain kemasan adalah fungsional dan promosi. Tujuan fungsional didapat karena
kemasan melindungi produk dari mulai dikemas sampai ke tangan konsumen. Tujuan
promosi didapat karena kemasan bisa digunakan sebagai alat yang bisa
mempengaruhi keputusan membeli individu, kemasan bisa membuat suatu produk
berbeda dengan produk lainnya dan menciptakan citra perusahaan dan bisa
bertindak sebagai penjual produk yang diam ketika orang melewati produk
tersebut (Patsula, 2001).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi intensi membeli produk parfum selain karena keharuman parfum
tersebut juga dipengaruhi unsur-unsur lain seperti bentuk botol parfum,
kemasan, dan cara pengiklanan parfum (indonesia.fmworld, 2011). Bentuk dari
botol parfum merupakan salah satu poin penjualan parfum itu sendiri dan
dipertimbangkan memegang peranan penting terhadap intensi membeli parfum pada
konsumen (Classen, Howes, & Synott, 1994). Hal ini dikarenakan ada konsumen
yang membeli parfum karena alasan keindahan bentuk botol sebuah parfum
(Tribunnews, 2011). Keindahan bentuk botol sebuah parfum adalah salah satu
contoh dari desain estetis suatu produk. Desain estetis suatu produk dapat
mempengaruhi intensi membeli pada konsumen. Hal ini dikarenakan selain menarik,
produk dengan desain estetis dipersepsikan dapat menunjukkan performa yang lebih
baik (Hjelm, 2003). Desain adalah elemen kunci yang digunakan untuk
mempersiapkan dasar pemasaran baru yang dapat meningkatkan nilai produk dan
nilai kompetitif suatu produk (Blijlevens & Schoormans, 2009). Menurut
Klimchuk dan Krasovec (2007), desain kemasan produk merupakan bisnis kreatif
yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Desain suatu produk berfungsi
menyampaikan maksud produk tersebut kepada konsumen. Konsumen memperoleh maksud
produk tersebut melalui kombinasi tampilan fisik produk, seperti warna, bentuk,
dan material yang digunakan (Blijlevens & Schoormans, 2009). Perilaku
membeli merupakan salah satu contoh dari perilaku yang tampak (overt
behavior). Faktor penentu dari perilaku yang tampak adalah besarnya intensi
untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tersebut (Ajzen, 2005).
Menurut Schiffman (dalam Barata, 2007), intensi adalah hal yang berkaitan
dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku
tertentu. Ajzen (2005) mengemukakan bahwa intensi terdiri dari tiga aspek yaitu
sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol terhadap perilaku.
Menurut Ajzen (dalam Teo & Lee, 2010) hampir setiap perilaku manusia
didahului oleh adanya intensi untuk berperilaku. Sehingga, bisa ditarik
kesimpulan bahwa sebelum terbentuk perilaku membeli, maka didahului adanya
dorongan untuk membeli atau disebut sebagai intensi membeli.
Howard dan Sheth (dalam Tirtiroglu
& Elbeck, 2008) mendefenisikan intensi membeli sebagai kemungkinan seorang
konsumen berencana membeli produk tertentu pada jangka waktu tertentu dan hal
itu terjadi setelah konsumen menyimpan informasi yang relevan untuk menentukan
keputusan membeli. Intensi membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap
produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk (Nugroho, 2009). Intensi
membeli juga berguna untuk melihat segmen pasar produk tertentu dan seberapa
efektif promosi suatu produk yang dilakukan terhadap individu yang berbeda.
Banyak hasil penelitian melaporkan adanya hubungan positif dan signifikan
antara intensi membeli dan perilaku membeli yang sebenarnya (Tirtiroglu &
Elbeck, 2008). Dengan banyaknya pilihan produk parfum di pasaran, maka muncullah
kompetisi antar produk. Kompetisi pada akhirnya mendorong kebutuhan untuk
berbeda dari pasaran. Idealnya, ketika desain kemasan mampu memberikan
informasi yang jelas dan spesifik kepada konsumen (baik langsung ataupun tidak
langsung), dan satu poin pembanding (suatu produk tampak merupakan produk yang
lebih efektif, nilainya lebih baik, dan kemasannya lebih nyaman), hal ini dapat
memotivasi pembelian terhadap produk tersebut. Penampilan fisik kemasan produk
sering menjadi alasan utama terjualnya suatu produk, tidak hanya pada pembelian
yang diperhitungkan, tetapi juga pada pembelian yang dilakukan secara spontan
(Klimchuk, & Krasovec, 2007).
Gambar 3 Berbagai Kemasan Parfum
2.6 Pandangan
Agama tentang Pemakaian Parfum
-
Menurut Pandangan Agama Islam
Di
luar dari kandungan alkoholnya, sesungguhnya penggunaan parfum adalah merupakan
anjuran Rasulullah SAW, sehingga hukumnya sunnah. Dan memang sebenarnya parfum
itu adalah sunnah para rasul, sebagaimana sabda beliau .
Empat
perkara yang merupakan sunnah para rasul:
[1]Memakai hinna',
[2] memakai parfum,
[3] bersiwak dan
[4] menikah
Rasulullah
SAW sendiri secara pribadi memang menyukai parfum, sebab beliau menyukai wewangian secara
fitrah.Telah dijadikan aku menyukai bagian dari dunia, yaitu menyukai wanita
dan parfum. Dan dijadikan sebagai qurroatu a'yun di dalam shalat. Bahkan di
dalam beribadah, umat Islam dianjurkan untuk memakai wewangian, agar suasana
ibadah bisa semakin khusu' dan menyenangkan.Dari Ibni Abbas ra berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda,'Hari ini (Jumat) adalah hari besar yang dijadikan
Allah untuk muslimin. Siapa di antara kamu yang datang shalat Jumat hendaklah
mandi dan bila punya parfum hendaklah dipakainya. Dan hendaklah kalian bersiwak.
Namun di sisi lain, ada juga dampak negatif dari pemakaian parfum ini, terutama
bila dipakai oleh wanita.Sehingga bila dipakai secara berlebihan, hasilnya
justru akan menimbulkan fitnah tersendiri. Karena penggunaan parfum buat wanita
agak sedikit dibatasi, demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan, terutama masalah fitnah hubungan laki-laki dan wanita. Karena
itulah Rasulullah SAW menetapkan bahwa bila wanita memakai parfum, hendaknya
menggunakan yang aromanya lembut, bukan yang menyengat dan menarik minat
laki-laki.
Dari Abi Hurairah ra, "Parfum laki-laki
adalah yang aromanya kuat tapi warnanya tersembunyi. Parfum wanita adalah yang
aromanya lembut tapi warnanya kelihatan jelas. (HR. At-Tirmizi dan Nasa'i).Bila
sampai demikian, maka Rasulullah SAW sangat melarangnya, bahkan sampai beliau
mengatakan bahwa wanita yang berparfum seperti itu seperti seorang siapa pun wanita yang memakai parfum lalu
melenggang di depan laki-laki agar mereka menghirup bau wanginya, maka wanita
itu adalah wanita pezina. Karena itu maka bagi para wanita, sebaiknya mereka
agak mengurangi volume penggunaannya. Kalau pun harus menggunakannya, maka
pilihlah yang soft (lembut) dan tidak terkesan terlalu keras. Juga harus
diperhatikan agar jangan sampai terlalu dekat dengan laki-laki dalam pergaulan,
agar jangan sampai jatuh pada ancaman dari Rasulullah SAW.Syaikh bin Baz
mengatakan : Hukum asal penggunaan parfum danwewangian yang biasanya dipakai
oleh orang-orang adalah halal kecuali parfum yang memang sudah diketahui bahwa
ia mengandung sesuatu yang mencegah penggunaannya dikarenakan kondisinya
memabukkan, memabukkan bilamana sudah banyak, terdapat Jenis atau semisalnya.
Sebab bila tidak demikian, pada dasarnya parfum-parfum yang banyak dipakai oleh
orang-orang seperti kayu cendana, ‘anbar, kasturi dan lain-lain adalah halal.
Bila
seseorang mengetahui bahwa ada parfum yang mengandung bahan yang memabukkan
atau bernajis sehingga mencegah penggunaannya, maka hendaknya dia meninggalkan
hal itu, di antaranya adalah jenis Eau De Cologne sebab berdasarkan kesaksian
para dokter telah terbukti ia tidak luput dari komposisi bahan yang memabukkan.
Di dalam komposisinya terdapat banyak sekali bahan dari spritus yang
memabukkan. Maka, adalah wajib meninggalkannya kecuali seseorang mendapatkan
ada jenis lain yang terhindar dari itu. Sebenarnya, parfum-parfum yang telah
dihalalkan oleh Allah sudah lebih dari cukup, alhamdulillah. Demikian pula
bahwa minuman atau makanan yang dapat meyebabkan mabuk, wajib
ditinggalkan.Dalam hal ini, kaedah yang berlaku adalah ‘Sesuatu yang
menyebabkan mabuk adalah haram, baik ia banyak ataupun sedikit” Juga
sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesuatu
yang (dalam jumlah) banyak dapat memabukkan, maka (dalam jumlah) sedikitnya pun
haram hukumnya” [ Sunan An-Nasa'i, kitab Al-Asyribah 5607, Sunan Ibnu Majah,
kitab Al-Asribah3394].
Syaikh
Al Albani mengatakan : Parfum beralkohol yang berbentuk minyak dengan kadar
alkohol rendah bukanlah najis, tetapi bisa menjadi haram. Hukumnya menjadi
haram jika kadar alkohol pada minyak wangi ini tinggi sehingga bisa memabukkan.
Dan jika hukumnya menjadi haram, maka meproduksi dan menjual belikannya pun
ikut haram, sebagaimana dalam hadits-hadits shahih. Untuk parfum yang masuk
kategori haram tidak boleh dipakai dan diperjual-belikan. Karena secara umum
terkena larangan berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “Dan janganlah
kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan” [Al-Ma'idah : 2].
Oleh karena itu, kami berpendapat
lebih baik menggunakan parfum yang tidak beralkohol, karena parfum-parfum jenis
ini mudah didapatkan di negeri kita. Jika kadar alkohol yang terdapat pada
parfum tersebut sedikit maka boleh saja digunakan tanpa harus ragu dan tanpa
harus dipersoalkan lagi. Namun jika kadar alkoholnya tinggi maka yang terbaik
adalah tidak menggunakannya kecuali untuk suatu keperluan yang mendesak.
Seperti untuk mensterilkan luka dan sejenisnya. Bagaimana hukum parfum untuk
shalat? Hukum alkohol pada parfum sesungguhnya merupakan perbedaan pendapat di
kalangan ulama. Sebagian ada yang menganggapnya sebagai najis, sebab alkohol
itu identik dengan khamar. Dan khamar itu dianggap najis oleh mereka. Sehingga
benda apapun yang terkandung alkohol di dalamnya dianggap sebagai najis.
Sehingga mereka menghindari memakai benda yang mengandung alkohol, termasuk
parfum beralkohol. Bahkan ada yang terlanjur menyebut dengan istilah parfum
Islami.
Namun kalau kita melihat kepada pendapat yang rajih atau yang lebih kuat, sebenarnya alkohol itu tidak identik dengan khamar, meski memang umumnya khamar itu banyak mengandung alkohol. Dan tidak berarti semua benda yang mengandung bahan alkohol otomatis menjadi khamar. Sebab ada banyak benda di sekeliling kita yang mengandung alkohol, baik pada buah-buahan tertentu ataupun pada benda lain seperti cat dan zat-zat yang ada di sekeliling kita. Dan secara zahir benda itu tidak bisa dikategorikan sebagai khamar yang memabukkan. Sehingga para ulama umumnya berketetapan bahwa alkohol itu bukanlah benda yang najis karena bukan khamar. Dan tidak mengapa menggunakan parfum yang mengandung alkohol dalam shalat karena tidak termasuk benda najis.
Namun kalau kita melihat kepada pendapat yang rajih atau yang lebih kuat, sebenarnya alkohol itu tidak identik dengan khamar, meski memang umumnya khamar itu banyak mengandung alkohol. Dan tidak berarti semua benda yang mengandung bahan alkohol otomatis menjadi khamar. Sebab ada banyak benda di sekeliling kita yang mengandung alkohol, baik pada buah-buahan tertentu ataupun pada benda lain seperti cat dan zat-zat yang ada di sekeliling kita. Dan secara zahir benda itu tidak bisa dikategorikan sebagai khamar yang memabukkan. Sehingga para ulama umumnya berketetapan bahwa alkohol itu bukanlah benda yang najis karena bukan khamar. Dan tidak mengapa menggunakan parfum yang mengandung alkohol dalam shalat karena tidak termasuk benda najis.
Gambar 4 Parfum Non-alkohol
2.7 Pengaruh Parfume terhadap Kepribadian
Seseorang
Penggunaan parfume merupakan hal
yang sangat wajar karena setiap orang berkeinginan untuk tampi percaya diri
dengan penampilan yang wangi dan rapi. Penggunaan parfume selalu disesuaikan
dengan usia,pekerjaan,umur dan penghasilan dan lain sebagainya.Parfum memiliki
harga yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan kegunaannya.Namun,meskipun
demikian penggunaan parfume susah dan bahkan tidak dapat untuk ditinggalkan bagi sebagian orang.Para
pekerja biasanya mnemperlengkapi diri dengan parfume karena ingin menunjang
penampilannya dan menambah rasa percaya diri dalam setiap aktivitas yang
dilakukan sepanjang hari.
Pemilihan
jenis parfume bisa saja dipengaruhi oleh
harga,kemasan parfume,dan merek seseorang.Namun
tanpa disadari pemilihan wangi parfume yang digunakan sering kali melambangkan
karakter dari pribadi yang menngunakannya.Hal inilah yang mempengaruhi perilaku
pembeli parfum. Perilaku membeli merupakan salah satu contoh dari perilaku yang
tampak (overt behavior). Faktor penentu dari perilaku yang tampak adalah
besarnya intensi untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tersebut
(Ajzen, 2005). Menurut Schiffman (dalam Barata, 2007), intensi adalah hal yang
berkaitan dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau
perilaku tertentu. Ajzen (2005) mengemukakan bahwa intensi terdiri dari tiga
aspek yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol terhadap
perilaku.
Menurut Ajzen (dalam Teo & Lee, 2010)
hampir setiap perilaku manusia didahului oleh adanya intensi untuk berperilaku.
Sehingga, bisa ditarik kesimpulan bahwa sebelum terbentuk perilaku membeli,
maka didahului adanya dorongan untuk membeli atau disebut sebagai intensi
membeli. Howard dan Sheth (dalam Tirtiroglu & Elbeck, 2008) mendefenisikan
intense membeli sebagai kemungkinan seorang konsumen berencana membeli
produk tertentu pada jangka waktu tertentu dan hal itu terjadi setelah konsumen
menyimpan informasi yang relevan untuk menentukan keputusan membeli. Intensi
membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen
terhadap kualitas produk.
Minyak wangi atau parfume sudah menjadi kebutuhan
sebagian orang.Saat ini penggunaan parfume tidak hanya sebagai penutup bau
keringat atau aroma tubuh yang tidak enak.Bisa dikatakan penggunaan parfume saat
ini dapat meawakili nama baik,tingkat hidup seseorang,lifestyle bahkan cara bergaul dimana seseorang bersosialisasi.Parfume
dapat memperbaiki suasana hati pemakainya dan menunjukkan kepribadian seseorang
serta identitas dari siapa orang tersebut dari bau parfumnya.misalkan saja
seorang wanita yang menggunakan parfum yang memiliki bau bunga dapat memberikan
kesan ketenangan dan kelembutan pada pribadi orang tersebut karena bau parfum
yang dipakainya dapat mempengaruhi suasana hatinya.
Aroma wangi pada tubuh bisa didapat
dengan memercikan pada bagian tertentu tubuh. Namun, tak banyak orang tahu,
ternyata parfum yang dipakai bisa menunjukkan karakter seseorang. Dr Alan
Hirsch, ahli rasa dan aroma, telah mengungkap hal tersebut dalam studi yang
dilakukannya.
Penelitian Dr Alan Hirsch ini dilakukan kepada sekitar
18 ribu orang. Para peneliti memberikan tes psikologi untuk mempelajari tipe
kepribadian dan tingkat kesukaan makanan para peserta studi. Berdasarkan
tingkat kesukaan makanan, peneliti dapat menentukan bau yang berkorelasi dengan
kepribadian peserta studi.
Berikut lima aroma parfum dan karakternya seperti dikutip dari menshealth:
1. Parfum Aroma Rempah
1. Parfum Aroma Rempah
Renee
Bukowski, manajer produk senior untuk pengembangan Fragrance Tru, mengatakan:
Parfum dengan aroma rempah pada umumnya digunakan oleh seseorang yang ingin
merasa diinginkan dan menyenangkan orang lain yang berada di dekatnya.
Sementara, Dr Hirsch mengatakan orang-orang yang menyukai aroma rempah-rempah
umumnya menyenangi kondisi yang aman, hubungan dekat, dan tidak ingin menyakiti
orang di sekitarnya.
2.
Parfum Aroma Vanilla
Orang
bertipe flamboyan tidak akan memakai parfum aroma Vanilla. ''Hanya orang-orang
energik, selalu bahagia, dan tak pernah hambar yang memakai aroma vanilla.''
Itulah yang dikemukakan oleh Tim Dr Hirsch.
3.
Parfum
Aroma Segar
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Hirsch menunjukkan
bahwa aroma parfum yang menyegarkan dapat ditemukan pada bedak bayi dan
lavender. Orang yang memakai bau itu pada umumnya berkarakter lebih ambisius
dan berorientasi pada prestasi.
4. Parfum Aroma Floral
Aroma floral
akan memancarkan aura feminim seorang wanita. ''Wanita yang memakai aroma ini
berarti dia memiliki sifat percaya diri, mandiri dan sedikit lebih canggih,''
kata Bukowski.
5. Parfum Aroma Buah-buahan
Wanita yang
menggunakan aroma ini biasanya menyenangkan, genit, dan santai.Aroma yang
merangsang dan sensual dari nectarine, bunga jeruk dan musk. Parfum manis yang
sangat menyenangkan, sangat muda, fancy dan sedikit berubah-ubah, namun penuh
pesona.
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Parfume
merupakan bahan wewangian yang serupa dengan minyak wangi yang memiliki aroma dan
bau tertentu.Biasanya digunakan seseorang untuk menutupi bau keringat namun
belakangan kegunaan tersebut bergeser menjadi penunjang penampilan
sehari-hari,misalnya untuk meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Parfume dapat memperbaiki suasana hati pemakainya
dan menunjukkan kepribadian seseorang serta identitas dari siapa orang tersebut
dari bau parfumnya.misalkan saja seorang wanita yang menggunakan parfum yang
memiliki bau bunga dapat memberikan kesan ketenangan dan kelembutan pada
pribadi orang tersebut karena bau parfum yang dipakainya dapat mempengaruhi
suasana hatinya.
Faktor-faktor yang selalu menjadi bahan
pertimbangan pengguna parfume ketika membeli parfume adalah harga,merk,dan
kemasan parfume,dan yang terpenting adalah wanginya.
Minyak wangi atau parfume sudah menjadi kebutuhan sebagian orang.Saat ini
penggunaan parfume tidak hanya sebagai penutup bau keringat atau aroma tubuh
yang tidak enak.Bisa dikatakan penggunaan parfume saat ini dapat meawakili nama
baik,tingkat hidup seseorang,lifestyle
bahkan cara bergaul dimana seseorang bersosialisasi.
Penggunaan parfum merupakan hal yang dihalalkan
dalam agama namun demikian parfum yang dapat digunakan adalah parfum dengan
kandungan alkohol yang rendah dan tidak memabukkan.
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan karya ilmiah ini
masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa
kritik & saran yang membangun guna kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini dan bermanfaat khususnya untuk penulis dan
umumnya untuk pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar